Cara-Enjoy-Memulai-Belajar-Pemrograman

Pada prinsipnya sama seperti kita ingin menuju Roma, akan ada banyak jalan. Kita bisa lewat Bogor, kemudian ke Bandung lalu sampai di Roma. Atau kita juga bisa lewat Karawang, kemudian ke Jakarta, selanjutnya mendaki gunung Krakatau dan sampailah di Roma (anggap saja itu benar :D). Ya, untuk menjadi seorang programmer pun demikian, ada banyak cara yang bisa ditempuh untuk belajarnya.
Beberapa di antara kita tentu berbeda-beda caranya dalam mempelajari pemrograman, dan ini dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti latar belakang, kecepatan belajar, keadaan ekonomi dan juga mungkin lingkungan. Selain itu, cara saya jatuh cinta dengan pemrograman bisa jadi berbeda dengan cara Kamu. Dan mungkin itu pun mempengaruhi.
Sesuatu yang harus kita pahami adalah, bahwa tidak mungkin hari ini ingin jadi seorang master programmer, kemudian kita hanya nonton tv, kemudian tidur dan pagi harinya kita tiba-tiba bisa membuat program super keren yang bisa mengalahkan sofware buatan Microsoft. Tidak ada ceritanya kita sedang berjalan-jalan di musium Taman Mini, tiba-tiba ada seekor laba-laba yang menggigit kita, kemudian kita ketiduran di jalanan, dibangunkan satpam dan setelah bangun kita langsung bisa coding sambil bergelantungan di pohon. Satu hal yang harus kita sepakati adalah, ada sebuah proses yang harus kita lalui untuk itu.
Pernah ada yang bertanya pada saya, “Kak, saya sudah lama ingin belajar pemrograman, gimana ya caranya?”. Kemudian saya tanyakan, “Apa yang sudah kamu lakukan supaya Kamu bisa belajar pemrograman?”, kemudian dia menggeleng dan menjawab “belum ngapa-ngapain sih”. Kemudian saya tanya, “Kamu sudah coba beli buku tentang pemrograman?”, dia jawab “belum”. “Kamu sudah baca artikel di internet tentang pemrograman?”, dia pun menjawab belum. Saya kaget, kok bisa menginginkan sesuatu, tapi tidak melakukan sesuatu untuk mencapainya? Semua butuh proses kawan…
Sesuatu yang saya ingin sampaikan di atas adalah, buat Kamu yang ingin bisa pemrograman, Kamu harus siap untuk menjalani prosesnya, tidak ada yang instan untuk pandai pemrograman. Tidak gampang memang, tapi saya jamin akan menarik. Kalau kamu sependapat dengan saya, sebenarnya programming itu bukan hanya sebatas ilmu untuk membuat program komputer, tetapi juga merupakan gaya hidup, dan kamu bisa menikmatinya.
Artikel ini saya tulis bukan untuk yang sudah mahir pemrograman, tidak… tidak mungkin saya mengajarkan ikan cara untuk berenang :D. Artikel ini khusus untuk Kamu yang baru melihat keindahan dari pemrograman, dan kamu tergoda untuk mendalaminya, karena kamu melihat ada secercah kebahagiaan yang bisa didapatkan di dalamnya, namun Kamu bingung bagaimana cara memulainya.
Apa yang akan saya sampaikan selanjutnya, tidak bersifat absolute, artinya tidak mesti demikian. Karena seperti yang saya singgung di awal, ada banyak jalan untuk menuju Roma. Dan cara setiap orang berbeda-beda. Namun semoga ini bisa membantu Kamu untuk memulai. Buat teman-teman yang sudah lama mendalami programming, dan punya sebuah “cara”, nanti bisa dishare juga ya di kotak komentar, itu pasti akan bermanfaat.
Berikut ini adalah beberapa hal yang bisa Kamu lakukan untuk memulai belajar pemrograman:

1. Mengerti dulu apa itu “programming”

Sebelum Kamu melakukan sesuatu, Kamu harus tau dulu dong apa yang ingin Kamu lakukan. Kamu harus tau dulu apa itu programming. Sama seperti Kamu suka seorang wanita, sebelum Kamu mulai melakukan pendekatan, apalagi menembaknya, minimalnya Kamu harus punya informasi tentang dia. Misalnya Kamu harus tau berapa jumlah lubang hidungnya, apakah dia makan menggunakan tangan atau tidak, bagaimana cara berjalannya, apakah kakinya ada 2, apakah ibunya perempuan :D. Semakin banyak informasi yang Kamu tau, maka akan semakin baik. Dan mungkin akan membuat Kamu semakin jatuh cinta.
Sebagian dari kita tidak mencoba mendalami pemrograman, karena mungkin hanya tau sebagian saja. Misalnya hanya tau, “pemrograman itu lo akan nulis kode di texteditor dan lo bisa bikin program”. Kalau hanya itu yang diketahui, wajar saja jika dia tidak tertarik untuk belajar pemrograman.
Bayangkan jika kita tau bahwa dengan pemrograman kita bisa membuat sebuah program yang bermanfaat bagi orang banyak, semua dunia akan senang menggunakan program kita, bahkan dengan program itu kita bisa menjadi kaya raya, kita bisa membuat perusahaan sendiri, kita bisa membuka lapangan pekerjaan baru, dan bisa membuat orang lain bahagia dan sejahtera. Itu akan terdengar lebih menarik. Atau mungkin juga, ketika kita punya anak nanti, kita bisa membuatkan game khusus edisi spesial untuk ulang tahun anak kita, atau membuatkan website untuk keluarga bahagia kita, atau mungkin kita bisa membuat sebuah aplikasi untuk menembak gebetan kita dengan aplikasi yang super romantis. Bro.. Bayangkan banyak sekali yang bisa kita lakukan. Semakin banyak informasi yang kita tahu, maka semakin banyak juga alasan yang kita punya untuk mempelajari pemrograman.

2. Pilihlan sebuah bahasa pemrograman

languages
Pada akhirnya kita memang harus memilih. Banyak sekali bahasa pemrograman yang ada di dunia, mulai dari bahasa mesin, bahasa tingkat rendah, bahasa tingkat menengah dan bahasa tingkat tinggi. Kamu bisa cek sendiri di sini http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_pemrograman, silahkan pelajari kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Atau buat kamu yang masih bingung saking banyaknya bahasa pemrograman dan butuh rekomendasi juga pencerahan untuk memilih bahasa pemrograman apa yang harus kamu pelajari untuk memulai belajar, kamu bisa baca artikel “Bahasa Pemrograman Apa yang Cocok untuk Dipelajari Pertama Kali ?”.
Kamu mungkin bisa saja mempelajari semuanya, tapi saya sarankan pilihlah satu terlebih dahulu. Kuasailah satu terlebih dahulu. Dalamilah. Yang harus kita ingat adalah, bahasa pemrograman bukanlah sebuah agama yang kita hanya boleh memilih satu dan tidak bisa seenaknya kita ganti. Kamu bebas saja berganti-ganti bahasa pemrograman yang Kamu ingin kuasai nanti, jika Kamu mau. Tapi… Pelajarilah dulu satu. Kuasailah secara mendalam.

3. Mulailah belajar

Sekarang Kamu sudah tau apa itu pemrograman dan Kamu sudah punya bahasa pemrograman yang ingin Kamu kuasai, selanjutnya pelajarilah. Belajarlah algoritma dasar dengan bahasa pemrograman yang Kamu pilih. Caranya banyak sekali, bisa melalui buku, bisa juga melalui artikel-artikel di internet, tutorial-tutorial pemrograman di internet seperti Tutorial CodePolitan dan Academy Dicoding. Atau Kamu juga bisa coba belajar pemrograman dari majalah pemrograman seperti CodePolitan Magazine, kuliah jurusan IT, kursus pemrograman, mengikuti seminar atau workshop. Ya, banyak sekali caranya. Silahkan Kamu pilih sendiri yang paling sesuai dengan metode belajarmu.

4. Buatlah program-program sederhana

Slide1
Belajar saja tidak cukup, harus dipraktekan. Cobalah buat program-program sederhana. Jika Kamu masih sekolah, Kamu bisa mencoba membuat program sederhana untuk mata pelajaran Matematikamu, seperti membuat program “menghitung luas lingkaran”, “menghitung volume balok”. Itu sangat menarik kawan, dulu saya melakukan hal itu. Kalau Kamu adalah seorang guru, mungkin Kamu bisa membuat program untuk menjelaskan pada muridmu bagaimana sebuah planet berputar. Atau apa saja lah… Nggak mesti yang serius juga bisa, misalnya membuat program untuk mendaftar nama mantan-mantanmu. Hehehe… Pada intinya, cobalah untuk membuat sesuatu, mulai dari yang sederhana dari apa yang Kamu sudah kuasai.

5. Updatelah selalu informasi

Informasi sangat penting kawan. Boleh jadi apa yang Kamu sedang pelajari sudah tidak lagi dipelajari oleh orang lain karena sudah ada yang lebih menarik atau lebih baik. Kamu tidak akan tau itu kecuali Kamu update informasi.
Salah satu cara update informasi adalah, kamu bisa mengunjungi web-web yang senantiasa memberikan informasi, seperti SitePointMashableOMG! Ubuntu! atau CodePolitan (website yang sedang kamu baca ini).
Kamu juga bisa like fan page dan follow twitter, pihak-pihak yang senantiasa memberikan informasi tentang programming atau teknologi secara umum.
Beberapa akun twitter orang hebat yang bisa Kamu follow bisa Kamu baca di sini http://www.codepolitan.com/koleksi-akun-twitter-pembuat-framework/.
Kamu juga bisa like fanpage Kami di http://www.facebook.com/codepolitandan follow twitter kami di @CodePolitan, kami selalu update informasi yang mungkin bisa bermanfaat buat kamu.

6. Bergabunglah di grup-grup atau forum-forum pemrograman

Selection_008
Kawan, Kamu tidak sendiri! Banyak sekali orang-orang sepertimu yang sedang belajar atau bahkan sudah jago. Kamu bisa menyapa mereka, bahkan Kamu bisa bertanya kepada mereka jika memang perlu.
Ketika Kamu bergabung di forum atau grup pemrograman, Kamu akan melihat ada banyak orang hebat yang bisa Kamu tiru dan teladani dari segi programmingnya. Bahkan nggak jarang, mereka pun sering memberikan informasi-informasi penting yang mungkin bermanfaat buat Kamu. Dan ketika Kamu terlibat dalam sebuah forum, Kamu pun bisa membantu rekan-rekan yang lain yang mungkin bisa Kamu bantu. Beberapa forum pemrograman yang bisa Kamu ikuti bisa Kamu temukan di artikel 17 Grup Populer tentang Pemrograman di Facebook yang Berasal dari Indonesia atau5 Grup Pemrograman Visual Basic Terbesar dari Indonesia di Facebook, dan jika kamu mau, kamu juga bisa bergabung bersama kami dalam facebook group Coders Indonesia.

Demikianlah, semoga bermanfaat. Ingat kawan, memang tidak mudah belajar pemrograman. Kita harus belajar algoritma yang penuh dengan logika yang rumit, kita juga harus mempelajari sebuah bahasa pemrograman yang bahasanya nggak mirip dengan bahasa manusia. Tapi jika dijalani dan menganggapnya sebagai sebuah tantangan dan proses yang harus dilalui, ternyata itu semua bisa menjadi menyenangkan.
Bagi kamu yang masih bingung karena baru mengenal pemrograman, kamu bisa memulainya dengan mempelajari konten-konten dasar tentang pemrograman disini.
Selamat belajar, semoga menyenangkan… :D
"LEVEL PLAYING FIELD INSTITUTE SMASH ACADEMY"
Sepintas judul artikel ini serasa aneh sendiri buat saya. Itu seperti “Mahasiswa Kebidanan Harus Bisa Membantu Pesalinan”, yang apabila itu dijadikan pertanyaan maka jawabannya pasti “ya iyalah”. Tapi ternyata tidak demikian pada kenyataannya, mungkin hampir semua kita sepakat akan bilang “ya iyalah”, tapi ternyata nggak sedikit temen-temen mahasiswa IT yang kemudian tersesat atau mungkin membiarkan diri tersesat, seolah berkata “ya iyalah bro, kecuali mungkin gue”. Mari kita tengok kembali berita ini: Lulusan TI Banyak yang Mengecewakan.
lulusan_it_mengecewakan
Berita itu sudah lama sekali, sekitar 4 tahun yang lalu, mudah-mudah sekarang keadaan sudah berubah. Terlepas dari berita itu sudah basi atau belum, saya rasa perlu kita tinjau ulang sisi pentingnya seorang mahasiswa IT untuk mampu menguasai skill coding, agar kemudian tidak ada lagi yang tersesat.
Ditinjau dari sisi pendidikan dan kurikulum, Pak Romi Satria Wahono telah memaparkan dengan sangat jelas pada artikel “Wajibnya Skill Coding Bagi Mahasiswa Computing“, betapa pentingnya skill coding bagi mahasiswa IT. Ada satu pernyataan yang menarik buat saya pada artikel Pak Romi tersebut, yaitu “mahasiswa computing tanpa skill coding itu bagaikan garam tanpa asinnya”. Sedikit menggelitik, namun sangat mengena maknanya. Betapa coding dan mahasiswa IT itu adalah sesuatu yang tidak bisa dipisahkan. Bukan hanya sebagai tambahan atau opsi yang kalaupun tanpanya garam masih tetap garam. Asin bagi garam adalah inti, artinya jika tanpa asin, apalah arti garam? Itu berarti, jika tanpa skill coding, apalah arti lulusan IT.
Di awal sudah saya singgung sedikit perbandingannya dengan mahasiswa kebidanan. Coding bagi lulusan IT itu ibarat membantu persalinan bagi seorang lulusan kebidanan. Apalah gunanya seorang kuliah di jurusan kebidanan jika dia tidak bisa membantu seorang ibu melahirkan.
Oke, kita mungkin sudah tahu bahwa skill coding memang wajib ain bagi mahasiswa komputer, dan kita tahu bahwa meninggalkannya adalah salah. Namun terkadang kita tahu ada hal baik yang harus dikerjakan, tapi tetap saja tidak kita kerjakan, dan sebaliknya ada hal tidak baik yang kita harus jauhi malah justru kita kerjakan. Maksud saya adalah, tidak serta merta ketika kita mengetahui hal baik lantas kita mengerjakannya, ada banyak variabel lainnya yang juga terlibat. Mari buat lebih sederhana, saya ibaratkan dengan sholat bagi seorang muslim. Semua orang muslim di dunia ini tahu bahwa sholat adalah wajib, tapi nyatanya masih ada yang meninggalkannya. Pun demikian yang saya maksud di atas.
Sebenarnya alasan seseorang masuk kuliah jurusan IT itu berbeda-beda dan pemahaman tentangnya di awal pun berbeda-beda. Ada yang kuliah hanya karena mencari gelar, ada juga yang mengincar ijazahnya, ada juga yang memang belajar. Pada dasarnya itu adalah hak, dan bebas-bebas saja. Namun terlepas dari tujuan, ketika kita masuk ke dalam perkuliahan, kita akan terikat oleh tanggung jawab bidang keilmuan kita, sesuai jurusan yang kita pilih. Karena pada akhirnya setelah lulus kita akan dikenal sebagai lulusan dari jurusan tersebut.
Pada prinsipnya, apapun jurusan kita saat di perkuliahan tidak mengharuskan kita menjadi apa kita nantinya. Kita bebas-bebas saja, bahkan berprofesi yang tidak ada kaitannya sama sekali dengan jurusan kita pun tidak masalah. Bukankah sukses itu tentang bahagia, bukan tentang kita menjadi apa karena jurusan kita. Pak Mario Teguh tidak pernah punya sejarah pernah kuliah di jurusan motivasi, tapi nyatanya beliau menjadi motivator hebat saat ini. Bahkan Iskandar Soiesman sang pembuat Panada Framework justru berasal dari jurusan Sosiologi, namun justru menjadi programmer yang handal. Bahkan Bill Gates sendiri malahan tidak menamatkan perkuliahannya. Saya rasa banyak sekali contohnya, orang yang hebat dan besar bukan karena jurusan di perkuliahannya. Namun, jadi apapun kita nantinya ketika lulus, bukankah baik jika kita bertanggung jawab terhadap bidang keilmuan kita? Paling tidak itu akan menjadi bekal kita nantinya. Karena saya sendiri percaya bahwa, apa yang dipelajari itu tidak akan sia-sia, mungkin belum saat ini, atau mungkin bukan di dalam profesi kita, tapi kita pasti akan merasakan manfaatnya.
Mungkin agar lebih menyegarkan lagi, mari kita tengok kembali tulisan saya sebelumnya di CodePolitan tentang alasan mengapa kita harus belajar coding. Terutama jika Kamu mahasiswa IT, kamu sebenarnya sudah berada di track yang baik.
Sebenarnya, akan repot sendiri jika mahasiswa IT tidak memiliki skill coding. Bagaimana tidak, banyak sekali tugas dan aktivitas di perkuliahan yang selalu berkaitan dengan coding. Paling tidak, tugas akhir atau skripsi. Bayangkan betapa repotnya jika mahasiswa IT tidak memiliki skill coding atau tidak mengerti coding, sedangkan dia harus membuat aplikasi atau program yang jelas-jelas harus coding.
Yang saya lihat, ada satu kesalahan umum yang sering dilakukan oleh mahasiswa IT yang tidak mengerti coding ketika perkuliahannya, yaitu terlalu lama mencari jati diri. Maksud saya adalah, mereka terlalu lama memikirkan akan fokus mempelajari bahasa pemrograman apa, atau akan menjadi apa nantinya. Mungkin karena terlalu banyak bahasa pemrograman yang diajarkan sehingga bingung harus mulai mempelajari bahasa pemrograman yang mana dulu. Dan kemudian sadar-sadar sudah di semester tua, dan sebentar lagi harus skripsi. Sebenarnya saya juga tidak terlalu ngerti kenapa mahasiswa IT banyak disuguhi bahasa pemrograman di perkuliahan, kenapa tidak fokus 1 saja dulu sebagai dasarnya. Mungkin tujuannya untuk memperkenalkan bahwa ada banyak lho bahasa pemrograman di dunia, tapi akhirnya malah akan membuat mahasiswa bingung harus mulai belajar coding dengan bahasa apa. Tapi saya yakin kurikulum itu sudah dipikirkan matang-matang.
Pengambilan peminatan sejak dini (masih semester awal-awal) saya rasa akan berdampak baik. Jangan terlalu lama memikirkan akan mempelajari bahasa pemrograman apa atau akan fokus mempelajari bidang apa. Bukan tidak memikirkan, karena itu juga sangat penting, namun jangan terlalu lama asik memikirkan, mulai sajalah. Mulailah fokus untuk mempelajari bahasa pemrograman apa yang ingin dikuasai nantinya. Kemudian jadikan bahasa pemrograman itu sebagai bahasa pemrograman yang digunakan untuk tugas kuliahmu.
Demikianlah, semoga bermanfaat terutama bagi mahasiswa IT yang masih kebingungan. Segeralah bertaubat, pelajarilah sebuah bahasa pemrograman tertentu, milikilah skill coding. Terlepas dari apakah kamu akan menjadi apa nantinya, jika kamu memiliki skill coding, pasti ada sesuatu yang bisa kamu lakukan, dan yakinlah itu sangat bermanfaat.
iskandar_panada

Tahukah anda bahwa Iskandar Soesman, kreator dari Panada Framework adalah lulusan Sarjana Sosiologi? Bagaimana mungkin seorang sosiolog dapat membuat framework PHP yang begitu powerful sehingga digunakan oleh kompasiana maupun detik? Ternyata semua itu ada sejarahnya. Pada awalnya dahulu Pak Iskandar ini pernah magang di suatu lembaga swadaya masyarakat (LSM) pada saat masih duduk di bangku kuliah. LSM tersebut memang tidak begitu besar, namun kegiatannya cukup aktif. Meskipun tidak besar, LSM ini memiliki komputer-komputer khusus serta memiliki jaringan internal. Pada awalnya, Pak Iskandar hanya membantu tugas-tugas yang bersifat administratif namun lama kelamaan beliau juga berinisiatif untuk membantu saat terjadi masalah IT di lembaga tersebut karena konsultan khusus untuk masalah IT yang digunakan LSM tersebut hanya datang seminggu sekali. Lama-kelamaan Pak Iskandar mencoba bantu-bantu untuk mengelola websitenya. Aplikasi web LSM inilah yang menjadi aplikasi web online pertama yang di otak-atik oleh beliau. Pada awalnya website tersebut dikelola oleh sebuah vendor, namun akhirnya LSM tadi mempercayakan Pak Iskandar untuk mengelola websitanya. Dari website inilah Pak Iskandar banyak belajar tentang pemrograman PHP.

Pak Iskandar Soesman
Usut punya usut, ketertarikan Pak Iskandar akan dunia IT dan koding telah muncul sejak ia masih kuliah. Waktu itu lab jurusan dimana Pak Iskandar belajar memiliki perpustakaan dimana literatur didalamnya tidak terorganisir dengan baik. Beliau mencoba-coba aplikasi Microsoft Excel sampai Microsoft Access satu persatu namun masih belum memenuhi kebutuhan beliau. Dengan semangatnya yang membara dan tak pernah padam, beliau bela-belain datang ke Bandung untuk belajar mengenai teknologi yang dapat ia gunakan untuk mengatasi masalahnya pada seorang teman yang kuliah di Bandung. Di kota inilah Pak Iskandar mengenal dan belajar cara menggunakan database.
Sepulang dari berguru ke kota Bandung, Pak Iskandar memutuskan untuk membeli buku pemrograman. Buku pemrograman yang ia beli adalah belajar pemrograman PHP. Dari buku inilah akhirnya beliau belajar tentang PHP serta dapat menciptakan framework Panada. Dapat dibayangkan kan kalau beliau membeli buku belajar pemrograman C, waduh bisa tidak akan ada namanya Panada Framework, framework PHP buatan lokal yang bisa kita coba. Selain dari buku, beliau juga banyak mencari tahu lewat internet terutama Google. Pernah beliau mengalami masalah dengan rewrite rules Apache yang hampir membuat putus asa sampai akhirnya menemukan malaikat penolong untuk mengatasi masalah ini yaitu Loka D , orang yang sama yang mengembangkan http://www.ilmuwebsite.com/.
Sebagai orang non TI, selama belajar pemrograman Pak Iskandar juga sering menemui kesulitan terutama dengan istilah-istilah asing seperti database, runtime dst. Namun, dikaruniani dengan rasa penasaran yang tinggi ketidak tahuan tersebut memacu semangat beliau untuk terus belajar dan mencari tahu.
Pak Iskandar menyarankan kita untuk belajar pemrograman dengan cara langsung praktek membuat aplikasi. Dengan mulai membuat aplikasi, kita akan mulai bertemu dengan masalah-masalah. Masalah-malasah inilah yang nantinya akan melatih kita berfikir untuk menyelesaikannya. Masalah ini pulalah yang melatih kita untuk banyak membaca, banyak bertanya, sehingga pengalaman yang akan kita dapatkan semakin luas.
Semoga tips belajar koding untuk orang non TI ala Iskandar Soesman ini bermanfaat.

Sumber : https://www.codepolitan.com/tips-belajar-coding-untuk-orang-non-ala-iskandar-soesman/